take it or explode it

Wednesday, January 11, 2012

Hentikan kekerasan terhadap wanita

9:27 PM Posted by Lily Rofil 1 comment


Secara definisinya, kekerasan terhadap wanita dapat diartikan sebagai segala tindakan yang dikenakan kepada wanita, remaja perempuan dan anak-anak perempuan semata-mata karena mereka perempuan. Kekerasan wanita ini mencakup semua bangsa, agama, pendapatan, kelas dan budaya. Kekerasan terhadap wanita ini sudah tertanam dalam budaya sehingga berjuta-juta wanita menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa. Beberapa contoh kekerasan terhadap wanita yang sering berlaku di sekitar kita yaitu pengguguran, penyiksaan ketika mengandung, pembunuhan bayi perempuan, pernikahan perempuan di bawah umur, pelacuran, pornografi, perkosaan, gangguan seksual, pembunuhan demi kehormatan, penyalahgunaan maskawin, serangan fisikal, perdagangan wanita, perkosaan dalam perkawinan dan lain sebagainya.

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT ialah penyalahgunaan kuasa dalam hubungan rumah tangga, biasanya salah satu pasangan (biasanya laki-laki) mencoba menguasai pasangannya (isteri). KDRT ini sebenarnya tidak berupa kekerasan fisik saja tetapi termasuk kekerasan seksual, penguasaan keuangan keluarga, lepas tanggungjawab terhadap anak dan kebanyakannya mempengaruhi keadaan psikologi wanita/istri tersebut. Beberapa contoh KDRT antaranya: penyiksaan fisikal dan psikologi, menjadikan wanita tergantung pada suami sepenuhnya dalam hal keuangan, memalukan isteri di depan teman-temannya atau orang lain, mengurung wanita di ruang domestik (rumah tangga) saja.

Bagaimana ciri-ciri wanita disiksa atau termasuk dalam kategori korban KDRT? Berikut adalah beberapa ciri yang menunjukkan bahwa seseorang itu jadi korban KDRT.

1. Wanita/isteri yang terdapat banyak luka di sekujur tubuhnya tetapi dia menyangkal dengan mengatakan luka-lukanya akibat kecerobohannya.
2. Banyak ditemukan bekas-bekas luka di bagian tersembunyi dari tubuhnya.
3. Sering dipermalukan di tempat umum oleh sang suami
4. Merasa takut setiap kali ingin bercerita tentang kesakitannya
5. Setiap gerak-geriknya dimonitori sang suami, dsb.

Wanita yang megalami kekerasan dalam rumah tangga biasanya memilih untuk diam karena beranggapan bahwa itu adalah aib keluarga. Namun hal itu tidak lagi bisa dibiarkan melihat kondisi sekarang ini zaman sudah modern dan segala seseuatu dapat diselesaikan dengan lebih baik jika kita bergerak. Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat diambil oleh korban KDRT yang ingin keluar dari kesengsaraan:

1. Bercerita. Ya, bercerita keadaan sebenarnya kepada orang terdekat yang dapat kita percayai dan mempercayai kita dapat membantu kita merasa lega dan melalu orang tersebut kita dapat meminta bantuan dari pihak luar seperti polisi, anggota LSM atau aktivis perempuan.
2. Buat rencana ke depan. Jika anda merupakan salah satu korban KDRT dan ingin mengakhiri segala penderitaan, pastikan anda membuat satu rencana besar seperti membuat keputusan bercerai dengan suami dan mencari pekerjaan untuk menyambung hidup setelah perceraian. Pastikan juga anak-anak anda termasuk dalam plan yang anda buat. Kalau perceraian ialah pilihan yang lebih baik, mengapa kita pilih menderita?
3. Kenali harta anda. Selama pernikahan anda pasti sedikit banyak mempunyai kontribusi dalam rumah tangga anda termasuk urusan keuangan. Jika urusan keuangan dipegang sepenuhnya oleh suami, pastikan anda punya sedikit simpanan yang tidak diketahui suami anda. Ini dapat membantu anda pada saat-saat genting. Walaupun suami terlalu dominan, dokumen-dokumen pribadi yang milik anda sendiri jangan sampai jatuh ke tangan suami. Ini penting untuk melindungi klaim suami terhadap barang pribadi anda secara berlebihan.
4. Jika ada anak, berusahalah untuk mendekat pada mereka dan melindunginya. Hal ini penting karena jika terjadi perceraian, jangan sampai anak menjadi korban yang paling terpukul. Adanya anak juga dapat menguatkan kita menghadapi kondisi yang anda alami. Namun perlu diingat, anak bukanlah alasan anda boleh disiksa oleh suami anda.

Kekerasan terhadap wanita, termasuk kekerasan dalam rumah tangga, tidak akan berakhir jika anda –para wanita—tidak memilih untuk mengakhirinya sendiri. Wanita dan laki-laki pada dasarnya sama. Tidak ada hukum atau peraturan yang membolehkan lelaki memukul/menyiksa/menganiaya wanita meski dalam Al-Quran sekalipun. WANITA YANG SEBENAR IALAH WANITA YANG BERANI MENUNTUT HAKNYA SEBAGAI WANITA DAN BUKAN MENYERAH DI TANGAN LELAKI.


*gambar dari Google

1 comment:

  1. I think domestic violence is no match, complete with a cool head and the guys you already know that the woman was very weak and only use the feeling
    sanadomino

    ReplyDelete